SEJARAH GEREJA ASIA
“SEJARAH GEREJA DI JEPANG”
Dosen Pengampu : Dr. F.D. Wellem/Dr.
Antonius Missa
Disusun Oleh :
Gresye Karunia Rumodar
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Jepang adalah sebuah negara yang
dikenal bukan lagi sebagai negara berkembang melainkan sebagai negara maju. Hal
ini dibuktikan dengan merajalelanya produk-produk yang beredar. Negara Jepang
yang dikenal dengan sebuatn negara Matahari Terbit. Negara Jepang sendiri
berasal dari beberapa negara yang bersinggah dan melakukan jual beli. Banyak pihak yang beranggapan
bahwa masyarakat awam cenderung berasal dari suku Ainu. Namun pendapat lain
menyebutkan bahwa penduduk asli Jepang adalah berasal dari daratan Asia yang
tingal dan menamakan dirinya sebagai Kikajin dan juga menyebutkan bahwa nenek
moyang Jepang berasal dari Asia Tenggara seperti Tibet, Taiwan, dan kepulauan Pasipik Barat
daya dan juga menyebutkan bahwa nenek moyang Jepang berasal dari pusat daratan
Asia seperti Moga, Seberia, Turki. Dalam perputaran zaman selanjutnya, Jepang
mengalami perubahan kebudayaan. Perubahan yang paling besar adalah terjadinya
Restorasi Meiji. Pada saaat itu Jepang dipaksa membuka diri untuk negara luar.
B.
Rumusan
Masalah
· Bagaimana
Kebudayaan Jepang?
· Apa
saja Ciri-ciri Kekristenan Jepan?
· Bagaimana
Sejarah Misi gereja Katolik di Jepang?
· Bagaimana
Sejarah Misi gereja Protestan di Jepang?
· Siapa
saja Teolog-teolog yang ada di Jepang?
·
Apa
saja hambatan yang dihadapi para penginjil Kristen di Jepang?
·
Apa saja Penyebab Gereja tidak bertumbuh
di Jepang?
C.
Tujuan
Penulisan
· Untuk
mengetahui Bagaimana Kebudayaan Jepang.
· Untuk
mengetahui Apa saja Ciri-ciri Kekristenan Jepang.
· Untuk
memahami Bagaimana Sejarah Misi gereja Katolik di Jepang.
· Untuk
memahami Bagaimana Sejarah Misi gereja Protestan di Jepang.
· Untuk
mengetahui Siapa saja Teolog-teolog yang ada di Jepang.
·
Untuk
mengetahui Apa saja hambatan yang dihadapi para penginjil Kristen di Jepang.
·
Untuk mengetahui Apa saja Penyebab
Gereja tidak bertumbuh di Jepang.
·
Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh
Dosen pengampu.
SEJARAH
GEREJA JEPANG
1.
Kebudayaan
Jepang yang Dinamis, yaitu sebuah rantai kepulauan yang kecil
yang sekarang berpenduduk lebih dari 100 juta orang, sebuah negara dengan
sumber daya mineral yang hanya sedikit dan dengan hanya 16% dari tanahnya bisa
ditanami, nyaris mustahil untuk dijelaskan dengan norma-norma yang biasa.
Mantan duta besar Amerika Serikat, Edwin Reschauer, menunjukan bahwa keterpencilan
Jepang secara geografis telah merupakan factor menentukan yang paling penting
sepanjang sejarahnya.
Keterpencilan ini telah melindungi Jepang dari tekanan militer
dan tekanan lainnya dari luar. Keterpencilan itu telah melindungi berbagai
perbedaan yang dimiliki Jepang dari kecenderungan-kecenderungan dan pola-pola
kebudayaan yang umum dalam peradaban Asia Timur. Negara itu telah membiarkan
peradabannya berkembang di bawah kekuatan-kekuatan evolusioner dalam negerinya
sendiri. Karena hanya dua kali yaitu selama periode dinasti T’ang di Cina
(tahun 618-906) dan selama 100 tahun yang silam dalam pengaruh Barat, Jepang
banyak mengambil dari luar bagi kebudayaan dan ekonominya sendiri.
Walaupun orang Jepang mempunyai bakat memilih yang hebat dan
mereka sendiri sangat inovatif, bukan hanya peniru-peniru, keterampilan mereka
telah secara luar biasa membantu memelihara kebudayaan, yang hasilnya adalah
bahwa kebudayaan lama terpelihara bersama-sama dengan kebudayaan yang baru.
Akan tetapi, terdapat tingkat selektivitas yang tinggi dalam proses sejarah,
dan dari kebudayaan asing hanya unsur-unsur yang kelihatan baik untuk Jepanglah
yang diterima. Dengan demikian, walaupun bangsa Jepang menyebut agama Budha
Mahayana dan juga kebuayaan Cina pada abad VII dan abad VIII, pemerintahan
parlementer yang diperkenalkan dari Barat dalam periode Meiji (1868-1912)
diterima tanpa menyertakan berbagai pokok pikiran Kristen yang mendasarinya.
Keterpencilan secara geografis mungkin juga menyebabkan fakta
bahwa bangsa Jepang merupakan suatu ras dan kebudayaan yang sangat homogen,
dengan menggambarkan perpaduan kuno antara bermacam-macam unsur yang sekarang
tidak mudah untuk diidentifikasi. Meskipun demikian, secara umum sekarang
disepakati bahwa mereka sebagian besar adalah suku Mongoloid, dengan hubungan
kekeluargaan yang cukup dekat dengan orang Cina dan Korea.
2.
Ciri-ciri
Kekristenan Jepang
Dibanding dengan Kekristenan di beberapa negera Asia yang lain,
Kekristenan di Jepang memiliki beberapa karakteristik tertentu:
a. Kebanyakan
orang Kristen Jepang bermukim di wilayah perkotaan, bukan di daerah pedesaan.
b. Meskipun
secara kuantitas Gereja Jepang berukuran sangat kecil, tetapi pengaruh mereka
cukup terasa dalam kehidupan masyarakat Jepang.
c. Gereja-gereja
protestan sejak masa awal berdirinya sudah mandiri dan lepas dari
kebergantungan kepada Gereja di negara-negara barat.
d. Mereka
memiliki banyak pendeta pribumi yang terpelajar, yang membuat para ahli berkesimpulan
bahwa rata-rata terdapat lebih banyak pendeta Kristen di Jepang daripada di
seluruh negera lain.
e. Sepanjang
400 tahun Gereja Jepang menghadapi satu tatangan besar, yaitu tentang
bagaimana menyingkapi kebijakan
pemerintah, misalnya tentang bagaimana warga menyingkapi tuntutan kesetiaan
mutlak kepada negara.[1]
3.
Sejarah
Misi gereja Katolik di Jepang
·
Sejarah
Agama resmi Jepang Shinto.
Abad ke-4 Agama Budha masuk Jepang dan dipeluk oleh para bangsawan.
Agama Kristen mempunyai perjalanaan sejarah yang cukup panjang, berliku dan
penuh intrik dalam perkembanganya di Jepang. Agama ini dipercaya pertama kali
diperkenalkan di Jepang oleh misionaris Katolik dari Spanyol yang bernama
Fracisco Xaverius yang tiba di kota Nagasaki, Kyushu tahun 1550. Beberapa
tempat di Jepang kadang menuliskan nama misionaris Spanyol tersebut dengan nama
St. Francis Xavier atau Franciscus Xaverius dan dengan tahun kedatangan yang
sedikit berbeda (1549).
Menurut catatan sejarah yang ada, bangsa Eropa yang pertama
berhubungan dagang dengan Jepang adalah orang Portugis yang mendarat di pulau
Kyusu pada tahun 1542, jadi ada kemungkinan juga kalau saat itu agama Kristen
juga sudah mulai masuk disebarkan ke negara tersebut.
·
Kapan
Injil masuk/dibawa/diberitakan disitu
Upaya penginjilan
pertama yang berhasil ialah upaya agama Katolik Roma pada separuh terakhir abad
XVI dan separuh pertama abad XVII sekitar tahun 1549.
·
Siapa
yang membawa Injil masuk
Fransiscus
Xaverius adalah seorang misionaris katolik dari Spanyol yang berasal dari ordo
Yesuit Dia adalah seorang yang memperkenalkan agama Kristen di Jepang. Pada
tahun 1549.[2] Fransiskus
Xaverius (1506-1552) seorang rahib dari Ordo Jesuit, adalah perintis Gereja
Katolik di Jepang. Beliau membawa Injil ke kawasan Asia, antara lain ke India,
kepulauan Maluku, Jepang, dan hampir tiba di Tiongkok namun keburu ia meninggal
sebelum mencapainya. Xaverius perannya sebagai misionaris multi-etnis yang
mendatangi pelbagai suku, etnis, budaya, bahasa dan bangsa.
Pada tahun 1549 Fransiscus Xaverius tiba di Jepang bersama
Yayiro. Yayiro adalah seorang Jepang yang melarikan diri ke Malaka karena
dituduh telah melakukan pembunuhan. Pada tahun 1550 Fransiscus dan Yayiro tiba
di kota Nagasaki, Kyusu. Di situ ia melakukan penyesuaian diri dengan
kebudayaan setempat sebisa-bisanya. Dia menerjemahkan istilah-istilah Jepang
untuk konsep-konsepn kristen, misalnya kata Dainichi (matahari besar Budha)
diterjemahkan untuk nama Allah, kata jodo (tanah suci Budhisme Jepang)
diterjemahkan untuk sorga.
Di Jepang Xaverius bertekad mendekati Daimyo yang dianggap strategis untuk melakukan pekabaran Injil.
Salah seorang Daimyo yang terbesar yang dikunjunginya bernama Ouchi Yoshika
dari Yamaguchi. Ia datang dengan memakai pakaian sutra dan membawa
kenang-kenangan yang menarik. Ia diberi izin berkhotbah dan menjawab pertanyaan
tentang Astronomi, Geografi dan Kekristenan. Hasilnya dalam waktu 2 bulan dia
membaptis 200 orang di Yamaguchi. Selain itu Xaverius juga melayani di pulau
Honshu dan mengunjungi ibukota Kyoko, di sana ia melayani selama 15 bulan dan
membaptis 900 orang Jepang dan dengan demikian berdirilah Gereja Katolik Roma
di Jepang.
Xaverius dan misi ordo Yesuit mengalami keberhasilan
sehingga pada tahun 1580 sudah ada 200.000 orang jemaat, dan sudah ada usaha
untuk mendidik Klerus Jepang, Namun terjadi perubahan politik di Jepang sejak
awal tahun 80-an di abad ke-16 wakil kaisar yang memerintah atas Jepang yaitu
Toyotomi Hideyoshi. Ia pada awalnya mendukung orang Kristen namun tiba-tiba ia
mulai curiga dan menganggap orang Kristen sebagai kaki tangan orang Portugal,
sehingga menentang pengaruh agama Kristen. Pada tahun 1587 ia mengeluarkan
surat keputusan yang isinya mengusir semua misionaris. Akan tetapi surat
keputusan itu tidak diberlakukan secara langsung karena para Daimyo banyak
masuk Kristen dan mendukung misi Kekristenan di Jepang. Sehingga pada tahun
1588 didirikan Keuskupan Katolik Roma di
jepang di Funai.
·
Hambatan
Pada tahun 1593 ordo Fransiskan memulai pelayanan misinya di
Jepang dan hal ini menyebabkan persaingan 2 ordo yaitu ordo Yesuit yang berasal
dari Portugal dengan ordo Fransiskan yang berasal dari Spanyol yang memiliki
misi yang berbeda. Akhirnya di kedua ordo itu terjadi perselisihan yang hebat,
di mana ordo Fransiskan menginginkan pekabaran Injil disesuaikan dengan
kesederhanaan Yesus dan para rasul sedangkan ordo Yesuit melakukan pekabaran Injil
itu kepada orang-orang terpandang dan terkemuka, karena menurut mereka
orang-orang terpandang itu akan mempengaruhi masyarakat Jepang untuk masuk Kristen.
Pada masa perselisihan di antara kedua ordo maka pada tahun 1597 surat
keputusan dari Hideyoshi di berlakukan sehingga terjadi penganiayaan terhadap
orang Kristen di mana 20 dari 26 orang Kristen Jepang mati syahid di kota
Nagasaki.
·
Peluang
Injil diterima
Walaupun terjadi pengahambatan, namun Kekristenan masih
berkembang di mana pada tahun 1600 orang Kristen di Jepang mencapai 750.000
orang dari penduduk Jepang, dan pada tahun 1601 Pastur Jepang yang pertama di
tahbiskan.
·
Strategi
pemberitaan Injil
Strategi pemberitaan Injil dilakukan oleh Fransiskus Xaverius
beliau belajar bahasa Jepang dan kepribadian masyarakatnya. Tatkala tiba di
Jepang Xaverius sedikit menguasai bahasa Jepang. Xaverius mulai melayani
orang-orang Jepang dan kelompok pertama yang dibaptis adalah keluarga Anjiro.
Namun dalam pelayanannya kaum Jesuit menghadapi banyak kesulitan, yang terutama
adalah menerjemahkan Injil ke dalam bahasa Jepang.
Pada tahun 1552, Xaverius meninggalkan Jepang untuk mencari
bantuan pendanaan dan merekrut lebih banyak misionaris. Selain itu Xaverius
juga tergerak untuk menjangkau Tiongkok. Xaverius mewariskan strategi pelayanan
orang-orang Jepang kepada utusan-utusan misi berikutnya. Dengan metodenya :
1.
Dengan menyadari peranan sistem sosial, politik, dan budaya, Xaverius
berpendapat bahwa para misionaris harus terlebih dahulu memenangkan para
pemimpin.
2.
Xaverius sangat terpesona dengan peradaban tinggi masyarakat Jepang. Dengan
tujuan pendekatan beliau bersedia menggunakan beberapa unsur filsafat Jepang
untuk menjembatani pengajaran agama Katolik.
Salah satunya juga
upaya para misionaris dalam memberitakan Injil adalah dengan membangun rumah
sakit, dan sekolah-sekolah.
4.
Sejarah
Misi gereja Protestan di Jepang.
·
Sejarah
Pada pertengahan abad ke-19
kebijakan Jepang menjauhkan diri dari negara-negara lain mulai diubah. Pada
tahun 1853 kapal-kapal Amerika dipimpin Commodore Matthew Perry, tiba di teluk
Tokyo pada tahun 1853, memohon pembukaan hubungan diplomatik antara Amerika
Serikat dan Jepang. Pada tahun 1857 dan 1858 perjanjian-perjanjian disusun dan
ditandatangani, yang memeberi izin kepada orang Amerika untuk berdagang ke
Jepang. Persetujuan-persetujuan perdagangan tersebut dipergunakan oleh lembaga misi
untuk mengutus para tenaga Injil ke Jepang. Sejak tahun 1858 pekabaran Injil
Amerika diutus ke Jepang gereja Episkopal, gereja Presbiterian, gereja-gereja
Baptis dan gereja Kongresional.
·
Kapan
Injil masuk/dibawa/diberitakan disitu
Pada tahun 1869 Anglikan di
Inggris mulai mengutus para penginjil. Pada mulanya hasilnya sedikit tetapi
pada tahun 1866 Guido Verbeck, utusan gereja baptis Refomeda membaptis orang
percaya yang pertama. Pada tahun 1871 baru sepuluh orang yang di baptis oleh
pekabar Injil Protestan. Pada awalnya para pekabar Injil berdiam di kota
pelabuhan. Mereka belajar bahasa Jepang, berusaha menerjemahkan Alkitab serta
bergaul dengan masyarakat setempat.
·
Siapa
yang membawa Injil masuk
Pada tahun 1859 pertama kali protestan masuk di Jepang, ada beberapa
pengabar Injil yakni:
1.
Dr.
James C. Hepburn (1815-1911)
setelah melayani di Singapura dan di Amoy. Dia tinggal di kota Kanagawa,
kemudian pindah ke Yokohama. James adalah seorang dokter dan penerjemah Kitab
Suci.
2.
Guido
F. Verbek (1830-1898) adalah
seorang pengajar Bahasa Inggris di Nagasaki, yang dimana semua murid yang
diajarnya berasal dari golongan samurai, setelah mereka di ajar Verbek mereka
mendapatkan jabatan tinggi dalam rezim. Murid-muridnya seringkali mendatangi
Verbek untuk meminta nasehat dan bimbingan dalam usaha menyusun hukum-hukum,
sehingga atas bimbingannya terhadap murid-muridnya Verbek sangat mempengaruhi
perkembangan politik Jepang.
3.
Neesima (1843-1900) berasal dari keluarga samurai yang belajar
teologi dari Amerika, Neesima adalah pendiri beberapa jemaat di Jepang selain
itu ia juga mendirikan sekolah Doshisha di kyoto, akhirnya sekolah Doshisha
menjadi Universitas bahkan menjadi Universitas tertua di Jepang. Banyak murid
dari kota Komamoto yang bersekolah di Universitas Doshisha yang menjadi
pendeta.
4.
Dr.
W.s. Clark salah satu ketua sekolah Tinggi Pertama di
Sapporo, ia berhasil mentobatkan 15 orang muridnya dan salah satu muridnya yang
terkenal ialah Uchumura Kanzo.
5.
Uchumura
Kanzo (1861-1930) adalah salah satu murid terkenal dari sekolah
Pertanian Sapporo, kemudian dia melanjutkan studinya di Amerika dan kembali ke
Jepang pada tahun 1888, kemudian diangkat menjadi Dosen Akademik pemerintah di
Tokyo. Pada masa itu muncullah Nasionalisme Jepang pada masa Kaisar Mezi dan
Taisho. Kaisar harus disembah sebagai anak dewa mata hari, namun Kenzo
menentang penyembahan ini terhadap kaisar sebagai dewa matahari. Karena dia
menentang penyembahan ini terhadap kaisar maka Kenzo dipecat. Setelah ia di pecat ia menerbitkan dua majalah yaitu
Penelitian Alkitabiah dan Intelegensia Kristen Jepang.
·
Peluang
Injil diterima
Pada tahun 1872 diadakan
kebaktian khusus di Yokohama berkaitan dengan pekan doa sedunia, diatur oleh
persekutuan Evangelikal sedunia. Beberapa mahasiswa Jepang mengikuti kebaktian
tersebut. Mereka begitu semangat sehingga pertemuan diperpanjang dan sembilan
orang pemuda dibaptis. Setelah pertemuan-pertemuan tersebut didirikanlah gereja
pertama kali di Jepang. Gereja tersebut diberi nama Nihon Kirisuto Kokai
(Gereja Kristen Jepang).
·
Strategi
pemberitaan Injil
Strategi pemberitaan Injil yang
dipakai oleh para misionaris adalah dengan cara mendirikan sekolah-sekolah, dan
mendirikan rumah sakit.
5.
Teolog-teolog
yang ada di Jepang
a.
Neesima (1843-1900).
Dari keluarga samurai. Diam-diam ia
membaca buku Kristen. Setelah itu dia lari ke
Amerika thn 1864. Belajar teologi
pada beberapa tempat. Tahun 1864 kembali ke Jepang Mendirikan beberapa jemaat dan mendirikan
Sekolah Doshisha di Kyoto. Menjadi Univesitas Doshisha dengan Fakultas Teologi.
Menghasilkan banyak pendeta. Universitas tertua di Jepang. Ia memasukan tradisi
samurai dalam kekristenan seperti kewajiban penghormatan kepada orangtua dan
penguasa.
b.
Uchimura Kanzo (1861-1930)
Uchimura berasal dari paguyuban Sapporo yang beralih menjadi
agama Kristen sebagai hasil pelayanan Dr.W.S Clark. Uchimura memimpin gerakan
nir-gereja. Dia mencukupi kebutuhan sehari-harinya melalui menulis artikel
untuk majalah-majalah umum, akhirnya dia terkenal sebagai wartawan. Dia
menerbitkan dua majalah Kristen yaitu Seisho no Kenkyu (penelitian akitabiah),
Japan Christian Intelligencer.
Dalam ajaran Uchimura berusaha menciptakan Kekristenan asli
Jepang yaitu menekanan kehidupan yang sesuai dengan kehidupan para misionaris
di Jepang.
c.
Toyohiko Kagawa (1888-1960)
Kagawa menerima pendidikan di sekolah misi di kota. Dia
tinggal di rumah pendeta Presbiterian yang bernama Dr.Harry Myers. Dia tinggal
di rumah pendeta tersebut karena di keluarganya dia tidak merasakan cinta
kasih.
Kagawa mendasarkan hidupnya dengan khotbah Yesus di bukit.
Ia merasa yakin akan panggilan Tuhan untuk melayani orang miskin. Di Tokyo
ketika ia meneruskan studinya ia mengalami penyakit paru-paru sehingga ia
dipaksa keluar. Akhirnya ia tinggal di desa di tepi di laut sambil melayani
para nelayan.
Pada tahun 1909 Kagawa kuliah di Presbiterian di Kobe. Ia
tinggal di daerah kumuh Singkawa. Beberapa buku yang dikarangnya antara lain:
Penelitian Mengenai Psikologi kemiskinan dan menyeberang garis batasan maut.
Kagawa terkenal sebagai pemikir sosial dan sebagai pekabar Injil. Pada tahun
1960 dia wafat dan dianugrahkan tanda penghargaan tertinggi oleh kaisar Jepang
karena perannya yang begitu penting di dalam masyarakat Jepang
d.
Kitamori Kazoh: 1916-Lutheran.
Dosen pada Union Theological Seminary di Tokyo. Ia
dipengaruhi oleh beberapa pengalaman: ia menderita tbc, teologi luther tentang
penderitaan, peristiwa Hirosima dan Nagasaki mendorong ia menulis tentang
Teologi Penderitaan Allah (Theology of the Pain of God, 1946). Penderitaan
merupakan hakikat Allah. Pada salib Allah menderita, membiarkan Yesus menderita
berarti Allah menderita, Allah hadir dalam penderitaan manusia. Orang Kristen
dipanggil untuk ikut dalan pendeitaan Allah.
e.
Takenaka Masao
Dosen pada Univ. Doshisha. Ia menyerukan supaya orang Kristen
turut serta dalam menanggulangi akibat industri. Ia mendirikan Persekutuan
Penginjilan Buruh Kansai.
f.
Kosuke Koyama.
Ia
dikenal dengan Teologi Kerbau. Kerbau menderita untuk memberikan kehidupan kepada
manusia.
g.
Yagi Seiichi
Dosen filsafat pada Univ. Yokohama. Ia giat dalan dialog
antar agama di Jepang. Ia mengembangkan persatuan antara konsep-konpsep dari
berbagai agama. Pandangannya banyak ditolak di Jepang tetapi laku di luar
negeri. Pada abad ke-20 kekristenan Jepang berkembang dengan pesat karena
dampak PD II.
6.
Hambatan Yang dihadapi para Penginjil Kristen
di Jepang
Ada beberapa hambatan yang dihadapi para penginjil Kristen
di Jepang yaitu:
1)
Tingginya
nasionalis di Jepang yang tidak terlepas dari pengaruh religius agama Shinto.
Agama Shinto adalah pencampuran praktik-praktik keagamaan berdasarkan
kepercayaan œkami yaitu: kuasa roh atau
dewa dewi yang berdiam di alam seperti gunung, pohon dan sungai. Kaisar
mempunyai peranan dalam agama Shinto. Kaisar diakui sebagai keturunan matahari,
upacara tahunan menyembah dewi Amaterasu di kuil Ise sebagai puncak ibadah
Shinto dan kaisar itu ilahi bangsa Jepang. Dan inilah pergumulan besar bagi
orang Kristen.
2)
Sebagian
besar penduduk Jepang beragama Kristen tetapi tampaknya menyerupai sekte agama
Budha yang baru yang mana terdapat kesamaan dalam ritual, penyembahan
patung-patung, prosesi-prosesi bahkan ajaran-ajaran. Dan kaum ordo Yesuit
berpakaian seperti biksu zen.
3)
Ajaran
Kristen dianggap melemahkan atau membahayakan posisi para shogun atau
pemerintah yang lebih memerintah dan lebih mementingkan dan menuntut pengabdian
serta kesetiaan tanpa syarat dari rakyatnya.
4)
Pemberontakan
Shimabara di provinsi Nagasaki (1637-1638) yang di lakukan oleh rakyat yang
mayoritas Kristen, seakan-akan membenarkan pendapat itu seperti yang membuat
penyebaran agama baru dan ini selalu dikengkang dan di curigai.
5)
Di
Jepang belum ada kebebasan beragama sehingga berlaku ancaman hukum mati
terhadap setiap orang yang akan berpindah ke agama Kristen yang dikeluarkan
pada abad ke-17 dan agama Jepang mempertahankan kebudayaan seperti memuja
kaisar sebagai dewa.
7. Penyebab Gereja tidak bertumbuh di
Jepang
Ada
beberapa Faktor yang membuat Gereja tidak bertumbuh sebagaimana seharusnya:
1.
Materialisme
Jaminan kebebasan beragama ternyata
tidak membuat orang-orang Jepang tertarik terhadap Kekristenan. Mayoritas
penduduk terpukau pada daya tarik materialisme dan hedonisme.
2.
Bangkitnya
agama asli dan aliran-aliran baru.
Pasca peran dunia II, Shintoisme yang
sempat kehilangan pamor, ternyata mampu populer kembali di antara masyarakat
Jepang (momen kebangkitan itu terjadi pada peristiwa pelantikan Kaisar Akhito).
Selain itu terjadi pembaharuan di dalam aliran Buddha (Nichiren Shoshu),
seiring kemunculan aliran modern (Soka Gakai) yang berhasil memiliki 30 juta
pengikut dalam waktu 15 tahun.
3.
Tantangan-tantangan
yang lain
Gereja Jepang menghadapi tantangan dari
ajaran-ajaran yang tidak Alkitabiah, serta tantangan dari aliran-aliran bidat
(Mormon dan lain-lain). Umat Kristen adalah minoritas yang terbilang kecil,
manakala energy mereka telah terkuras untuk bekerja sehingga mengurangi tingkat
partisipasi mereka dalam pelbagai kegiatan Gereja. Kaum pria mereka sangat
dituntut untuk mampu memajukan perusahaan mereka. Mereka sangat membutuhkan
pembaruan dan revival sejati, yang menyentuh kekosongan batin terdalam.
4.
Kuasa
Iblis
Beberapa pokok terdahulu cukup
menjelaskan mengapa gereja Jepang begitu lemah. Namun, seluruh penjelasan itu
memang tidak pernah memuaskan. Mengapa agama asli dan materialisne begitu kuat
mencengkram bangsa Jepang? Rasul Paulus pernah menulis “Karena perjuangan kita
bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan … penghulu-penghulu dunia
yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara” (Ef. 6:12).
Meskipun argumentasi tersebut mungkin
dianggap tidak “ilmiah” oleh beberapa sarjana, karena mereka semata-mata hanya
mengacu pada hubungan sebab-akibat yang dapat teramati dengan panca indra. Namun
menurut Dr. Jonathan E. Culver, ia menyakini bahwa dibalik hambatan-hambatan
pewartaan Injil di Jepang tejadi perlawanan dari kuasa-kuasa kegelapan milik
iblis. Paulus sudah menguraikan bahwa “ilah zaman ini” telah membutakan mata
batin manusia Jepang sehingga mereka tidak dapat melihat “cahaya Injil tentang
Kemuliaan Kristus” (2 Kor. 4:4).[3]
KESIMPULAN
Jepang adalah
salah satu negara yang memiliki kepercayaan agama suku yang sangat kental.
Kekristenan di Jepang pertama kali dibawa oleh Katolik Roma kemudian disusul
oleh Kristen Protestan. Di Jepang Katolik Roma tidak berkembang karena berbagai
faktor yang menghambatnya. Namun Kristen Protestanlah yang berkembang melalui golongan
militer Samurai yang tertarik pada konsep pemuridan dan pengabdian. Dan sampai
saat ini agama Kristen di Jepang dapat hidup dengan damai tanpa konflik apapun.
Negara Jepang sendiri berasal dari beberapa negara yang
bersingah dan melakukan jual beli. Pada abad ke-19 perjanjian-perjanjian perdagangan membuka
jalan bagi pekabaran Injil di Jepang. Orang Jepang ingin memperoleh teknologi
dan pengetahuan Barat, sehingga semakin terbuka terhadap agama Kristen, bahkan
pemerintah mengangkat orang Kristen sebagai pengajar diperguruan negeri. Dengan
datangnya pastor-pastor Katolik Roma, umat Kristen tersembunyi yang merupakan
keturunan jemaat-jemaat yang pertama di Injili 300 sebelumnya, berani
manampakkan diri. Meskipun dianiaya, gereja Katolik Roma berkembang. Nikolai,
pendeta konsul Rusia, membangun gereja Ortodoks Rusia di Jepang.
Gereja-gereja Protestan berhasil diantara golongan militer, yaitu
Samorai, yang tertarik pada konsep pemuridan dan pengabdian. Orang-orang
Skristen Samurai mengadakan pertemuan ditempat salah seorang guru Kristen, di
perguruan tinggi Kristen atau di perguruan tinggi pemerintah. Kebangunan rohani
pada masa 1880-an membuat gereja berkembang cepat. Beberapa tokoh Kristen
Jepang muncul sebagai pemimpin , yang mewujudkan kekristenan gaya Jepang.
Uchimura memimpin gerakan nir-gereja. Pengabdian Kagawa melayani orang miskin
menggerakkan hati nurani masyarakat Jepang. Meskipun perkembangan gereja di
Jepang cukup menggembirakan, namun kehidupan umat Kristen tidak lepas dair
pergumulan. Nasionalisme Jepang yang semakin kuat berkaitan dengan upacara
agama Syinto menyebabkan orang Kristen menjadi bingung mancari jalan menyatakan
kesetiaannya kepada tanah air Jepang, tanpa membahayakan iman Kristen sejati.
Emperor Casino Review
BalasHapusEmperor Casino Review 제왕카지노 2021 - Check out our overview 카지노사이트 of all games, promotions 메리트카지노 and bonuses available online! Rating: 0/10 · Review by Shootercasino.com
Wynn casino - DrMCD
BalasHapusWynn Casino 구미 출장안마 offers the best in Las Vegas. Enjoy 동두천 출장마사지 top-notch 구리 출장마사지 casino gaming, dining and entertainment, plus the latest in Las Vegas 강릉 출장안마 dining, Rating: 3 · 1 review 전라남도 출장샵