MAKALAH
PELAYANAN ANAK JALANAN
“PERAN MISI GEREJA BAGI ANAK JALANAN”
S
U
S
U
N
OLEH : Gresye Karunia Rumodar
SEMESTER 2
PROGRAM STUDI: TEOLOGI
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI MORIAH
TANGERANG, BANTEN
TAHUN 2016/2017
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
Saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada saya, sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini
yang puji Tuhan telah selesai tepat pada waktunya yang berjudul “PERAN MISI GEREJA BAGI ANAK JALANAN”.
Makalah ini berisikan tentang masalah-masalah yang sedang atau yang dihadapi
anak jalanan. diharapkan makalah ini dapat menambahkan pengetahuan kita semua,
dalam hal berteologi maupun saat praktek nanti.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran dari dosen dan teman-teman yang
bersifat membangun , selalu Saya harapkan demi lebih baiknya makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga Tuhan
Yesus Kristus memberkati kita sekalian. Amin.
Tangerang,
Selasa 02 Mei 2017
Gresye
Karunia Rumodar
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
Ø Latar Belakang
Ø Rumusan Masalah
Ø Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
Ø Peran Misi Gereja bagi anak Jalanan
·
Latar belakang
·
Defenisi dari Misi
·
Defenisi dari Gereja
·
Misi Gereja
·
Tujuan
·
Kegunaan
·
Korelasi
·
Langkah-langkah dalam peran misi Gereja
pada Anak Jalanan
·
Fungsi Gereja
BAB III PENUTUP
Ø Kesimpulan
BAB
I
PENDAHULUAN
·
Latar Belakang
Tugas Gereja adalah melanjutkan karya Yesus, yakni
mewartakan Kerajaan Allah kepada seluruh unat manusia. Kerajaan Allah baru
terwujud secara sempurna pada akhir zaman, tetapi Kerajaan Allah harus diwujudkan
mulai dari dunia ini.
Dalam injil tersirat kesadaran bahwa misi atau tugas
Gereja pertama-tama bukan “penyebaran agama”, melainkan Kabar Gembira (Kerajaan
Allah) yang relevan dan mengena pada situasi konkret manusia dalam dunia yang
majemuk ini.
Menjadi pelayan Kerajaan Allah berarti berusaha dengan
segala macam cara kearah terwujudnya nilai-nilai Kerajaan Allah di tengah
masyarakat, misalnya persaudaraan, kerja sama, dialog, solidaritas,
keterbukaan, keadilan, hormat kepada hidup, memperhatikan yang lemah, miskin,
tertindas, tersingkirkan, dsb.
Bagi Gereja, mewartakan Injil berarti membawa Kabar
Gembira ke segenap lapisan umat manusia, sehingga berkat dayanya kabar tersebut
masuk ke dalam lubuk hati manusia dan membaharui umat manusia dari dalam.
·
Rumusan Masalah
ü Apa itu misi?
ü Apa saja Defenisi misi menurut para
ahli?
ü Defenisi misi menurut penulis
ü Defenisi gereja secara etimologi
ü Defenisi gereja menurut KBBI
ü Defenisi gereja menurut tokoh gereja
ü Defenisi gereja menurut penulis
ü Defenisi misi gereja dari penulis
ü Apa saja misi gereja itu?
ü Bagaimana peran misi gereja ini dalam anak jalanan
ü Apa tujuan umum dan khusus dari peran misi gereja bagi anak jalanan
ü Bagaimana kegunaan dari peran misi gereja bagi anak jalanan
ü Apa saja korelasi dari peran misi gereja bagi anak jalanan
·
Tujuan Penulisan
ü Agar para pembaca dapat mengetahui peran misi gereja bagi anak jalanan
ü Dapat membantu para pembaca dalam memperlengkapi tugas pribadi
mereka
ü Sebagai bahan materi dalam memperlengkapi para pembaca yang ingi
turun praktek di jalanan khususnya untuk kasus anak jalanan ini.
ü Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pengampu atau
dosen mata kuliah "PELAYANAN ANAK JALANAN" tentang "PERAN MISI GEREJA BAGI ANAK JALANAN"
BAB II
PEMBAHASAN
Ø Latar
Belakang
Tugas
Gereja adalah melanjutkan karya Yesus, yakni mewartakan Kerajaan Allah kepada
seluruh unat manusia. Kerajaan Allah baru terwujud secara sempurna pada akhir
zaman, tetapi Kerajaan Allah harus diwujudkan mulai dari dunia ini.
Dalam
injil tersirat kesadaran bahwa misi atau tugas Gereja pertama-tama bukan
“penyebaran agama”, melainkan Kabar Gembira (Kerajaan Allah) yang relevan dan
mengena pada situasi konkret manusia dalam dunia yang majemuk ini.
Menjadi
pelayan Kerajaan Allah berarti berusaha dengan segala macam cara kearah
terwujudnya nilai-nilai Kerajaan Allah di tengah masyarakat, misalnya
persaudaraan, kerja sama, dialog, solidaritas, keterbukaan, keadilan, hormat
kepada hidup, memperhatikan yang lemah, miskin, tertindas, tersingkirkan, dsb.
Bagi
Gereja, mewartakan Injil berarti membawa Kabar Gembira ke segenap lapisan umat
manusia, sehingga berkat dayanya kabar tersebut masuk ke dalam lubuk hati
manusia dan membaharui umat manusia dari dalam.
Ø Arti Kata "misi" Menurut
KBBI
mi·si n 1 perutusan yg dikirimkan oleh suatu
negara ke negara lain untuk melakukan tugas khusus dl bidang diplomatik,
politik, perdagangan, kesenian, dsb: -- perdagangan kita akan
mengadakan kunjungan ke luar negeri; 2 tugas yg dirasakan
orang sbg suatu kewajiban untuk melakukannya demi agama, ideologi, patriotisme,
dsb; 3 Kris kegiatan menyebarkan Kabar Gembira (Injil) dan mendirikan
jemaat setempat, dilakukan atas dasar pengutusan sbg kelanjutan misi Kristus;[1]
Ø Defenisi "Misi" menurut
para ahli
Menurut Drucker (2000:87), Misi atau mission adalah
apa sebabnya kita ada (what we believe/ we can do why we
exist) dan menjadi alasan mendasar keberadaan suatu organisasi.
Menurut Benedicta dan Prasetyo (2004: 8), misi merupakan sesuatu yang menentukan kebutuhan apa yang
diingini dan dipuasi oleh perusahaan, dimana mereka berada sekaligus berupaya
dalam pemuasan dilakukan.
Menurut Wheelen (dikutip oleh Wibisono, 2006: 46-47), menyatakan misi adalah untaian
kalimat yang berisi tujuan dan alasan keberadaan suatu organisasi yang memuat
apa yang disediakan oleh perusahaan/ organisasi kepada masyarakat, berupa
produk dan jasa.[2]
Ø Defenisi
"Misi" menurut penulis
Misi adalah pengutusan yang diberikan untuk melayani orang-orang yang sulit
dijangkau dalam memberitakan Firman Tuhan.[3]
Apa itu Gereja?
Ø Secara
Etimologi
Kata Gereja berasal dari kata dalam bahasa Yunani
“Ekklesia” yang didefinisikan sebagai “perkumpulan” atau “orang-orang yang
dipanggil keluar.” Akar kata ”Gereja” tidak berhubungan dengan gedung, tetapi
dengan orang.
Kata
"Gereja" merupakan kata ambilan dari bahasa Portugis: igreja, yang berasal dari
bahasa Yunani: εκκλησία (ekklêsia) yang berarti dipanggil keluar (ek=
keluar; klesia dari kata kaleo= memanggil);
Arti kata gereja
1.
Arti Linguistik
Kata
"gereja" sebetulnya tidak terdapat dalam Alkitab bahasa Indonesia,
tetapi kata ini sama dengan "jemaat" atau "sidang jemaat"
(Mat 16:18; 18:17; Rom 16:1,5*). Kata-kata ini adalah terjemahan dari bahasa
Yunani "ekklesia." Kata ekklesia terdiri dari kata depan
"ek" yang berarti "ke luar" dan kata kerja
"kalein" yang berarti "memanggil." Maka ekklesia berarti
"orang-orang yang dipanggil ke luar."
2.
Arti Sekuler
Di
masyarakat Yunani kuno, ekklesia merupakan sebagian rakyat setempat yang
berkumpul untuk menyelesaikan persoalan-persoalan mereka di bawah pimpinan
pemerintahan yang bersifat demokrasi. Dalam Kisah
19:39* istilah ini dipakai untuk
menunjukkan suatu badan politik yang bercorak demokrasi, yaitu "Sidang
Rakyat" di Efesus.
3.
Arti di dalam Perjanjian Lama
Di dalam
Septuaginta (Perjanjian Lama bahasa Yunani), kata Ibrani "Qahal"
diterjemahkan sebagai "ekklesia." Qoahal menunjukkan sidang bangsa
Israel di hadapan Allah. Misalnya: Jemaah/Congretation (Ul 31:30; 1Taw 29:1).
Jemaah/Assembly (Hak 21:8*). Maka konsep orang Israel tentang
"jemaah" adalah perhimpunan umat Allah di bawah kedaulatan teokrasi.
Masih ada satu istilah yang mempunyai konsep ekklesia yaitu
"Sinagoge" (Synogogue) yang diterjemahkan sebagai "rumah
ibadat" (Mr 1:21-23*) atau "rumah sembahyang" (Luk 4:15-16*).
Sinagoge merupakan suatu tempat di mana mereka berbakti kepada Tuhan dan
kebaktian itu berkenan dengan berdoa, membaca serta menjelaskan ayat-ayat dalam
Perjanjian Lama. Gagasan Sinagoge ini mirip dengan eklesia.
4.
Arti di dalam Perjanjian Baru
Tatkala
Yesus mengatakan "Aku akan membangun jemaat-Ku (Ekklesia)" (Mat
16:18*), para murid mengetahui apa yang dimaksud dengan "jemaat-Ku."
Seolah-olah Tuhan mengatakan: "Lihatlah, orang-orang Yahudi mempunyai
jemaat dan orang Yunani juga mempunyainya. Kini Aku akan membangun
jemaat-Ku." Menurut Hall Lindsay, gereja di dalam Perjanjian Baru adalah
suatu demokrasi-teokratik, suatu lembaga yang bebas, tetapi kebebasan mereka
berdasarkan kesetiaan kepada Kristus. Maka gereja merupakan suatu tubuh, di
mana anggota-anggota-Nya disatukan melalui kasih mereka terhadap Kristus dan
ketaatan kepada-Nya (under the Lordship of Christ).[4]
Ø Menurut
KBBI
ge·re·ja /geréja/ n 1 gedung (rumah) tempat berdoa dan melakukan upacara agama Kristen: di situ ada
-- yg besar; 2 badan
(organisasi) umat Kristen yg sama kepercayaan, ajaran, dan tata cara ibadahnya ( -- Katolik, -- Protestan, dsb);
Ø Menurut
Tokoh Gereja
Menurut
John Stott, Gereja adalah komunitas
baru milik Allah dan bahwa Kristus wafat bagi manusia bukan hanya untuk
membebaskan manusia dari segala dosa dan kejahatan, melainkan untuk menguduskan
mereka bagi diri-Nya suatu umat kepunyaan-Nya yang tekun berbuat baik.[5]
Ø Menurut
Alkitab
Gereja itu Tubuh Kristus – setiap mereka
yang telah menempatkan iman kepada Yesus Kristus untuk keselamatannya (Yohanes
3:16; 1 Korintus 12:13). Dalam gereja-gereja lokal terdapat anggota-anggota
dari Gereja universal/sedunia (Tubuh Kristus).[6]
Ø Menurut Penulis
Gereja adalah suatu tempat dimana orang
yang percaya kepada Tuhan datang untuk
beribadah, Gereja bukan ditentukan dari suatu bangunan tetapi Gereja ditentukan
dari persekutuan orang yang mau percaya kepada Yesus.[7]
Ø Defenisi Misi Gereja menurut Penulis
Misi Gereja adalah suatu Tugas
Gereja dalam menjalankan Misi Tuhan di dunia yaitu Menjadikan seluruh bangsa
Murid Tuhan, Gereja di ibaratkan sebagai perpanjangan tangan dari Tuhan
sendiri.[8]
Apa
saja misi Gereja itu?
1. Memberitakan Injil ke seluruh dunia dan
menjadikan setiap bangsa murid Tuhan.
"Karena itu pergilah,
jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak
dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai
kepada akhir zaman." (Matius 28:19-20).
"Lalu Ia berkata kepada mereka:
'Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.'"
(Markus 16:15)
ayat Alkitab di atas, yang sering
kali dikenal sebagai Amanat Agung, adalah perintah terakhir Tuhan Yesus kepada
murid-murid-Nya sebelum Ia terangkat ke surga.
Kombinasi dari kedua kata ini yaitu,
penginjilan dan pemuridan, secara umum dikenal sebagai misi Kristus yang harus
dikerjakan oleh gereja-Nya. "Penginjilan" adalah pelayanan dalam
bentuk pemberitaan Injil Yesus Kristus yang membawa jiwa manusia ke dalam
persekutuan dengan Allah, sedangkan "pemuridan" adalah pelayanan yang
tujuannya untuk memperlengkapi orang-orang percaya agar menjadi murid yang
disiplin dalam mengikut Kristus dan ajaran-ajaran-Nya.
Peran misi yang pertama bagi kita kepada anak jalanan
Peran misi gereja ini bagi anak jalanan
yaitu dimana sebagai pelayan Tuhan kita mampu melakukan "Penginjilan"
dan "Pemuridan" bagi mereka dimana kita harus lebih dahulu
mengenalkan Tuhan dan membuat mereka percaya bahwa dengan mengikut Kristus kita
akan selamat. Dan ada jaminan bagi mereka yang percaya. Tentu mungkin hal itu
tidak lah gampang bagi kita. Kenapa? Karena masih ada rasa egois terhadap
sesama, dengan teman sekelas, maupun teman sesuku pun kita masih jarang untuk
peduli apalagi terhadap sesama kita yang kotor, jorok, dekil, kusam, bau, tidak
terurus,.......
Melakukan pelayanan bagi mereka butuh
kesabaran, butuh Tuntunan Roh kudus sebelum turun pelayanan untuk mereka dan
memulai memberitakan injil dan menjadikan mereka murid Tuhan. Merangkul mereka
namun bukan dalam arti langsung datang dan menginjili mereka tetapi harus
berusaha menjalin hubungan dengan mereka.
2.
Untuk melayani sebagai komunitas yang memuji dan bersekutu bersama, dengan
demikian mewujudkan kehadiran dan kasih Kristus.
"Sebab
di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di
tengah-tengah mereka." (Matius 18:20)
Sejak semula, Allah menciptakan
manusia demi diri-Nya, supaya mereka dapat menikmati persekutuan dengan-Nya
dalam penyembahan kepada-Nya (Wahyu 4:11; Yohanes 4:23). Karena itu, salah satu
dimensi tujuan Allah bagi gereja-Nya adalah untuk mengumpulkan umat-Nya dan
menyediakan sebuah lingkungan khusus sehingga mereka dapat menyembah Tuhan
bersama-sama. Di dalam lingkungan penyembahan itulah, kita dapat
mengekspresikan kasih kita kepada-Nya dan kepada satu sama lain. Yesus
menggambarkan hal ini sebagai cita-cita tertinggi dalam kekristenan, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan
segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan
dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: "Kasihilah sesamamu
manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada
kedua hukum ini." (Markus 12:30-31)
Peran misi yang kedua bagi kita kepada anak jalanan
Kita sebagai pelayan Tuhan harus mampu
untuk menyediakan lingkungan khusus bagi mereka. Lingkungan khusus ini dalam
arti sebuah nuansa kepada mereka yang mampu mengajak mereka untuk lebih dekat
kepada hadirat Tuhan. Sehingga kita dapat menyembah Tuhan bersama-sama dengan
mereka. Kita juga harus mampu membuat kasih Tuhan hadir ditengah-tengah mereka
dengan cara memuji dan memuliakan namanya. Salah satu caranya adalah dengan
mengajak mereka, merangkul mereka untuk sama-sama pergi beribadah di gereja,
atau bisa juga kita membuat kelompok-kelompok doa tersenderi dengan mereka jika
mereka merasa malu, atau belum siap untuk datang ke gereja.
3.
Untuk mendewasakan orang-orang percaya dan mempersiapkan mereka untuk
melakukan tugas pelayanan.
"Dan
Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk
memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan
tubuh Kristus ...." (Efesus 4:11-12)
Ini adalah misi penting lainnya yang
harus dikerjakan oleh gereja, khususnya oleh para pelayannya, yaitu untuk
menguatkan orang-orang percaya dan memperlengkapi mereka demi tugas pelayanan.
Gereja seharusnya menjadi sebuah tempat yang memiliki atmosfer yang mendukung
pertumbuhan rohani. Di sanalah seharusnya firman Tuhan diajarkan, menjadi
tempat orang-orang percaya diteguhkan, dididik, dan dipimpin menuju kedewasaan.
Tujuannya bukanlah hanya untuk
mendasarkan iman mereka dalam Kristus saja, melainkan juga untuk mempersiapkan
mereka dalam melayani. Sesuai dengan rencana Allah, setiap anggota tubuh
Kristus dipanggil untuk melayani di setiap aspek pelayanan (Roma 12:6; 1
Korintus 12:14-31), terutama dalam bidang-bidang yang membawa jiwa-jiwa kepada
Kristus (2 Korintus 5:17).
Peran misi yang ketiga bagi kita kepada anak jalanan
Peran misi ini sangat penting.
Kenapa? Karena dalam pelayanan kepada anak jalanan kita mampu membuat mereka
dapat merasakan kasih Tuhan dalam hidup mereka dan membagikannya kepada orang
lain. Tugas kita yaitu mengajar, mendidik, memfasilitasi mereka (memberi
sedekah) kepada mereka agar mereka dapat memahami bahwa mereka adalah gambar
dan rupa Tuhan (imago dei), yaitu dalam arti semua manusia itu sama tidak ada
bedanya di mata Tuhan. Jika mereka sudah menyadari akan hal tersebut maka
langkah selanjutnya mereka tidak ingin agar saudara-saudara mereka yang sudah
terlanjur menjadi anak jalanan itu terus mengalami hal yang sama, maka mereka
pun akan melakukan pelayanan kepada saudara mereka sendiri itu disinilah peran
misi yang ketiga terlaksana. Disini juga ada peran pendeta, dan perangkat
pelayanan dalam struktur organisasi yang ada di gereja untuk bagaimana
mengkomunikasikan kepada mereka salah satu misi gereja ini kepada anak jalanan
tersebut sehingga misi ini pun dapat berjalan.
4.
Untuk mewakili Kerajaan Allah di tengah-tengah dunia dan untuk memengaruhi
masyarakat di sekitar kita dengan prinsip-prinsip ilahi.
"Kamu
adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?
Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang
dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi." (Matius 5:13-14)
Yesus menggunakan garam dan terang
sebagai metafora atas karakter gereja-Nya yang berdampak di tengah-tengah
dunia. Secara historis, garam selalu menjadi komoditas berharga yang salah satu
kegunaannya adalah untuk membasmi kuman sehingga menangkal infeksi. Sedangkan
terang adalah kekuatan yang menghalau kegelapan dan menjadi elemen penting
dalam kehidupan manusia.
Sama halnya dengan kehadiran gereja
di tengah-tengah dunia. Gereja menjadi semacam pembasmi kuman yang diberikan
Kristus untuk menangkal dosa, gereja menjadi kuasa kebenaran Allah yang
sifatnya selalu membasmi infeksi yang disebabkan oleh kejahatan. Gereja dimaksudkan untuk mewakili Allah
dalam masyarakat. Gereja tidak pernah diciptakan untuk menjadi pasif, tidak
juga untuk terkurung di dalam gedungnya. Sebaliknya, gereja diciptakan untuk
terlibat secara aktif menjadi katalis antara kehendak Allah yang luhur dengan
dunia di sekitar kita.
Kehendak Kristus atas gereja-Nya
adalah agar gereja menyatakan cahayanya dan bersinar bagi dunia. Ia juga mau
agar gereja-Nya mengasihi, memberi perhatian, dan memenuhi kebutuhan
kemanusiaan sambil tetap menjunjung tinggi kebenaran penebusan dan pengajaran
Yesus Kristus. "Dan
biarlah orang-orang kita juga belajar melakukan pekerjaan yang baik untuk dapat
memenuhi keperluan hidup yang pokok, supaya hidup mereka jangan tidak
berbuah." (Titus 3:14) Yesus berkata kepada
gereja-Nya, "Demikianlah
hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu
yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5:16).[9]
Peran misi Gereja yang keempat bagi Anak Jalanan
Peren keempat ini dimana
Gereja benar-benar dihadirkan untuk mewakili kerajaan Allah di tengah-tengah
dunia. Nah, terkhusus bagi anak jalanan ini dimana peran gereja terutama untuk
menghadirkan "Syalom" bagi mereka. Syalom macam apa yang dimaksud?
Yaitu damai sejahtera. Sebagai seorang pelayan Tuhan harus mampu membuat
orang lain terkhusus anak jalanan merasa
aman jika bersama kita, harus membuat kenyamanan sehingga dapat terciptanya
hubungan yang baik antara kita dan mereka.
Dan jangan lupa untuk menunjukan sifat-sifat Tuhan
kepada mereka. Dengan cara? Tunjukan tingah lakumu seperti Yesus. kita tahu
menghadapi anak jalanan tidaklah gampang. Untuk itu diperlukan kesabaran,
lemah-lembut, perhatian untuk mereka, melayani mereka. Tunjukan itu kepada
mereka agar mereka dapat melihat Yesus atau Tuhan itu di dalam tingkah laku
kita. Sehingga kita dapat membuat mereka tahu ternyata Tuhan itu benar-benar sangat teramat baik. Dan
mempengaruhi mereka sehingga mereka dapat mengkuti sifat-sifat Tuhan agar
mereka juga dapat menjadi Garam dan Terang bagi dunia yang mampu membasmi tipu
muslihat iblis dan mampu menghalau kegelapan yang datang menganggu.
Ø
Tujuan
Umum
Tujuannya untuk membuat anak jalanan
dapat mejadi Garam dan Terang bagi Dunia meski Dunia menganggap mereka sampah,
orang yang hina, jorok, kotor, menjijikan, dan bau.
Khusus
Tujuannya untuk membuat relasi antara
kita dan anak jalanan lebih akrab lagi sehingga dengan mudah bagi kita untuk
memberitakan misi Gereja bagi mereka
Ø
Kegunaan
Kegunaannya adalah dimana
peran misi Gereja ini sangat penting bagi anak jalanan. Kenapa? Karena mereka
juga merupakan imago dei sama seperti kita. Membuat mereka menjadi bagian dari
kita yang layak dipandang adalah merupakan tugas kita sebagai pelayan Tuhan.
Ø
Korelasi
·
Mahasiswa
Hubungannya dengan
kita yaitu kita sebagai pelayan Tuhan nantinya akan turun praktek di jalanan
dan menyaksikan langsung bagaimana kehidupan mereka. Jadi peran misi Gereja ini
juga perlu kita berlakukan bagi mereka, dalam arti Gereja sendiri dilambangkan
dengan kita dimana kita berusaha menghadirkan "Syalom" di
tengah-tengah mereka agar mereka dapat merasakan kasih Tuhan bagi mereka.
·
Gereja
Hubungannya dengan
Gereja otomatis tentu saja sudah ada tanpa disebutkan lagi yaitu kita menjadi
garam dan terang bagi mereka yaitu mampu membasmi tipu muslihat iblis, dan
mengalau kegelapan yang datang untuk menganggu.
·
Masyarakat
Hubungannya yaitu
dimana kita melakukan misi Gereja bagi Anak jalanan kita sudah mengajar,dan
mendidik mereka agar dimana mereka juga dapat menghadirkan Kerajaan Allah itu
di lingkungan sekitar mereka. Agar masyarakat juga dapat melihat hadirnya
Kerajaan Allah itu dari mereka dengan begitu misi Gereja pun terjalankan.[10]
Langkah-langkah dalam peran misi Gereja pada Anak Jalanan
1.
Membangun persahabatan
2.
Perkenalan
3.
Tanyakan kegiatan sehari-hari
4.
Tanyakan juga ibadah hari apa
5.
Terakhir tanyakan hobby
Fungsi Gereja
1.
Koinonia (Persekutuan)
2.
Marturia (Bersaksi)
3.
Diakonia (pelayanan/pemberian)[11]
BAB III
PENUTUP
Ø
Kesimpulan
Dari uraian materi di atas
dapat disimpulkan bahwa peran Misi Gereja bagi anak jalanan ini dimana kita
sebagai pelayan Tuhan dituntut untuk bagaimana dapat menghadirkan kerajaan
Allah ditengah-tengah mereka dan dapat membuat mereka sadar bahwa mereka adalah
imago dei sama seperti kita.
Tentu upaya itu tidaklah
mudah, untuk mencapai mereka tidaklah mudah dan tidak segampang apa yang kita
pikirkan. Setelah beberapa materi yang sudah kita lewati kita dapat mengambil
satu tindakan yaitu untuk menjangkau anak jalanan kita harus upaya menjadi
seperti mereka, entah itu dengan cara berpakaian, dan bahasa kita juga
diusahakan untuk menyesuaikan dengan mereka. Itulah yang disebut misi bagi
mereka.
Daftar Pustaka
http://kbbi.co.id/arti-kata/misi
http://www.pakmono.com/2015/03/pengertian-visi-dan-misi-menurut-para-ahli.html
http://www.sabda.org/c3i/book/export/html/5092
http://stefanikristina.blogspot.co.id/2015/10/definisi-gereja-sebagai-institusi-sosial.html
https://www.gotquestions.org/Indonesia/definisi-gereja.html
http://misi.sabda.org/apa-misi-gereja
[1]
http://kbbi.co.id/arti-kata/misi
[2]
http://www.pakmono.com/2015/03/pengertian-visi-dan-misi-menurut-para-ahli.html
[3] Menurut
Gresye Karunia Rumodar
[4] http://www.sabda.org/c3i/book/export/html/5092
[5] http://stefanikristina.blogspot.co.id/2015/10/definisi-gereja-sebagai-institusi-sosial.html
[6] https://www.gotquestions.org/Indonesia/definisi-gereja.html
[7] Menurut
Penulis : Gresye Karunia Rumodar
[8] Menurut
Penulis : Gresye Karunia Rumodar
[9] http://misi.sabda.org/apa-misi-gereja
[10] Menurut
Penulis : Gresye Karunia Rumodar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar